 |
| Ilustrasi Penyebab Infeksi Jamur Pada Kemaluan Pria (Sumber: GenitalCare) |
GenitalCare - Infeksi jamur biasanya pada kemaluan, biasanya sering terkait dengan wanita, tetapi siapa sangka, pria juga bisa mengalaminya.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kondisi ini terjadi pada pria, seperti sistem kekebalan tubuh yang melemah, atau juga aktivitas seksual yang terlalu intens.
Gejala infeksi jamur yang terjadi pada kemaluan pria melibatkan gatal, kemerahan, bengkak, dan keluarnya cairan putih. Pengobatan umum melibatkan antijamur topikal atau oral, sering kali dengan resep dokter.
Lalu, kira-kira apa penyebab infeksi jamur pada kemaluan pria? Berikut ada 5 faktor penyebab infeksi jamur pada kemaluan pria yang harus Anda waspadai!
1. Penggunaan Antibiotik
Penggunaan antibiotik dapat mengubah keseimbangan bakteri alami di dalam tubuh, termasuk di area genital. Hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan jamur Candida dan menyebabkan infeksi.
2. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah
Kondisi medis atau gaya hidup yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti diabetes, HIV/AIDS, atau stres kronis, dapat membuat pria lebih rentan terhadap infeksi jamur.
3. Penyakit Diabetes
Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi mengalami infeksi jamur, karena kadar gula yang tinggi dalam darah menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan jamur Candida.
4. Aktivitas Seksual yang Intens
Hubungan seksual yang intens atau sering dapat meningkatkan risiko infeksi jamur pada kemaluan pria. Faktor ini dapat mengganggu keseimbangan bakteri alami di area genital.
5. Penggunaan Produk Kimia yang Mengiritasi
Penggunaan sabun, deterjen, atau produk kimia lain yang mengandung bahan iritasi di sekitar area genital dapat mengganggu keseimbangan mikroflora dan memicu infeksi jamur.
Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki tingkat risiko yang berbeda, dan beberapa individu mungkin lebih rentan terhadap infeksi jamur daripada yang lain.
Baca Juga: Apa yang Menyebabkan Uretra Mengalami Infeksi?
Jika gejala infeksi jamur muncul, segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Komentar
Posting Komentar