Inilah Perbedaan Erosi Serviks dan Kanker Serviks

Ilustrasi Inilah Perbedaan Erosi Serviks dan Kanker Serviks
Ilustrasi Inilah Perbedaan Erosi Serviks dan Kanker Serviks

GenitalCare - Erosi serviks dan kanker serviks adalah dua kondisi berbeda yang dapat menyerang leher rahim wanita.

Meskipun memiliki nama yang mirip, keduanya memiliki penyebab, gejala, dan tingkat keparahan yang berbeda.

Namun, jika kamu memiliki kekhawatiran tentang kedua kondisi tersebut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

Untuk lebih jelasnya mengenai perbedaan erosi serviks dan kanker serviks, mari simal artikel berikut.

Erosi Serviks

Erosi serviks, juga dikenal sebagai ectropion, adalah kondisi di mana jaringan lunak di sekitar leher rahim (serviks) mengalami perubahan struktural.

Kondisi ini melibatkan pergeseran sel-sel epitel dari dalam leher rahim ke bagian luar, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau gejala tertentu.

Penyebab

  • Perubahan Hormonal: Fluktuasi hormonal selama masa pubertas, kehamilan, atau menopause dapat memengaruhi jaringan serviks.
  • Infeksi: Infeksi bakteri atau virus, terutama infeksi menular seksual (IMS), dapat menjadi faktor penyebab erosi serviks.
  • Trauma Fisik: Trauma akibat persalinan atau aktivitas seksual yang kasar dapat menyebabkan erosi serviks.
  • Perubahan Patologis: Beberapa kondisi patologis, seperti endometriosis atau neoplasia intraepitelial serviks (CIN), dapat berkontribusi pada terjadinya erosi serviks.

Gejala

  • Keputihan Abnormal: Perubahan dalam jumlah, warna, atau bau keputihan.
  • Pendarahan Setelah Hubungan Seksual: Pendarahan ringan atau perdarahan setelah berhubungan seksual.
  • Ketidaknyamanan atau Nyeri: Mungkin terjadi nyeri atau ketidaknyamanan, terutama selama hubungan seksual atau saat menggunakan tampon.
  • Perubahan pada Siklus Menstruasi: Erosi serviks dapat memengaruhi siklus menstruasi pada beberapa wanita.

Tingkat Keparahan

  • Ringan: Erosi serviks dengan gejala yang ringan, mungkin tidak memerlukan pengobatan khusus dan dapat membaik dengan sendirinya.
  • Sedang: Gejala yang lebih nyata dan memerlukan perhatian medis, mungkin melibatkan pengawasan atau perawatan yang lebih aktif.
  • Berat: Erosi serviks yang parah, mungkin disertai dengan pendarahan yang lebih serius atau gejala lain yang signifikan, memerlukan penanganan intensif dan intervensi medis lebih lanjut.

Kanker Serviks

Kanker serviks adalah jenis kanker yang berasal dari sel-sel leher rahim atau serviks.

Kanker ini biasanya berkembang secara perlahan dari lesi pra-kanker yang disebut neoplasia intraepitelial serviks (CIN) dan seringkali terkait dengan infeksi Human papillomavirus (HPV).

Penyebab

  • Infeksi HPV: Sebagian besar kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV, terutama tipe-tipe tertentu seperti HPV 16 dan 18.
  • Faktor: Merokok, sistem kekebalan tubuh yang lemah, penggunaan pil kontrasepsi hormonal jangka panjang, kehamilan pada usia muda, riwayat paparan DES (diethylstilbestrol) di masa lalu.

Gejala

Pada tahap awal, mungkin tidak ada gejala yang jelas. Gejala kemungkinan termasuk:

  • Pendarahan setelah hubungan seksual.
  • Pendarahan di antara periode menstruasi.
  • Nyeri panggul atau nyeri saat berhubungan seksual.
  • Pendarahan setelah menopause.
  • Keputihan yang berubah menjadi cairan berdarah.

Tingkat Keparahan

Keparahan kanker serviks sering dikelompokkan berdasarkan tingkat lanjutnya, yang membantu menentukan strategi pengobatan dan perkiraan prognosis, berikut tingkatannya:

  • Tahap I: Kanker terbatas pada leher rahim.
  • Tahap II: Kanker telah menyebar ke jaringan di sekitarnya.
  • Tahap III: Kanker menyebar ke dinding vagina atau daerah panggul.
  • Tahap IV: Kanker menyebar ke organ tubuh yang jauh dari leher rahim, seperti kandung kemih atau rektum.

Penting untuk menangani kanker serviks sejak dini melalui pemeriksaan rutin, seperti Pap smear dan tes HPV, serta konsultasi dengan dokter untuk deteksi dini dan penanganan yang tepat.

Komentar